Apakah semua program pendidikan anak usia dini sama hemat biayanya?
Dengan banyaknya kesempatan untuk mendidik anak-anak di usia dini, anak-anak seringkali memiliki pengalaman pendidikan yang sangat berbeda sebelum masuk ke sekolah dasar.
Bukti internasional menunjukkan bahwa berinvestasi dalam program anak usia dini berkualitas tinggi, terutama untuk anak-anak dari kelompok sosial yang kurang beruntung, dapat menghasilkan keuntungan finansial yang signifikan.
Untuk mengatasi hal ini, negara-negara berkembang berusaha meningkatkan investasi publik sejak dini, terutama dalam program pendidikan anak usia dini. Pembuat kebijakan menghadapi tantangan untuk menentukan sumber klik disini biaya saat melakukan ini. Namun, ada banyak peluang lokal untuk pendidikan anak usia dini, seperti kelompok bermain dan taman kanak-kanak. sebagai akibatnya Para pembuat kebijakan dapat mulai melihat bukti saat ini bahwa program pendidikan anak usia dini berhasil. Sebagian besar penelitian yang dilakukan di negara-negara berkembang untuk mengetahui seberapa baik program pendidikan anak usia dini bekerja. Studi evaluasi biasanya membandingkan anak yang mengikuti pendidikan prasekolah dengan anak yang tidak pernah mengikutinya.
Beberapa studi mungkin membandingkan anak-anak yang mengikuti pendidikan prasekolah dengan kualitas yang ditingkatkan dengan anak-anak yang mengikuti pendidikan prasekolah dengan kualitas yang tidak ditingkatkan. Namun, faktanya adalah bahwa banyak lingkungan di mana banyak anak mengikuti program pendidikan usia dini pada usia yang berbeda-beda dan untuk jangka waktu yang berbeda-beda. Oleh karena itu, studi-studi tersebut mungkin tidak dapat secara akurat mewakili kenyataan di banyak lingkungan lokal. Dengan kata lain, para legislatormembandingkan berbagai program pendidikan anak usia dini yang berbeda yang benar-benar diikuti oleh anak untuk mendapatkan bukti tentang bagaimana program pendidikan anak usia dini berdampak.
Indonesia, misalnya, memiliki berbagai departemen dan lembaga pemerintah yang mengawasi layanan anak usia dini dan menawarkan berbagai program. Beberapa menawarkan pendidikan berbasis bermain (dikenal sebagai Kelompok Bermain di masyarakat setempat), sementara yang lain berkonsentrasi pada persiapan siswa untuk sekolah dasar (raudhotulatfal dan taman kanak-kanak). Keluarga memilih sendiri di mana, kapan, dan berapa lama mereka mendaftarkan anak-anak mereka dalam program pendidikan anak usia dini, meskipun ada pedoman umum resmi tentang kelompok usia yang dimaksudkan dan durasi program. Hal ini mengakibatkan anak-anak sering mengalami Makalah terbaru dari World Bank menunjukkan bahwa jalur pendidikan usia dini sangat berbeda bahkan di antara desa-desa miskin di Indonesia. Kami menemukan dengan tidak mengejutkan bahwa jalur pendidikan usia dini ini sangat berkaitan dengan sifat keluarga dan masyarakat. Sebagai contoh, tingkat pendidikan ibu, pemasukan keluarga, dan kualitas layanan usia dini di masyarakat semua berkorelasi positif dengan kemungkinan anak dimasukkan ke kelompok bermain dan taman kanak-kanak, daripada hanya dimasukkan ke kelompok bermain atau taman kanak-kanak.
Dalam jangka panjang, ada konsekuensi yang mungkin terjadi karena anak-anak usia dini memilih sendiri jalur pendidikan mereka. Sebagai bagian dari evaluasi dampak di daerah pedesaan Indonesia, kami memanfaatkan data yang dikumpulkan untuk meneliti bagaimana urutan, waktu, dan durasi mengikuti